Rabu 07 Dec 2022 01:50 WIB

Harga Minyak Dunia Naik, Investasi Hulu Migas Indonesia Diprediksi Melonjak 20 Persen

Sebagian besar investor migas global menggunakan keuntungan dari lonjakan harga migas

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Ladang pengeboran migas (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Ladang pengeboran migas (ilustrasi)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Melonjaknya harga minyak dan gas (migas) dunia dalam dua tahun terakhir tidak serta merta menaikkan investasi sektor hulu migas. Berdasarkan hasil riset Rystad Juli 2022, tahun ini nilai investasi migas global diperkirakan hanya tumbuh lima persen dibandingkan 2021.

Riset tersebut juga mengungkapkan, sebagian besar investor migas global menggunakan hasil keuntungan dari lonjakan harga migas selama dua tahun terakhir untuk melunasi pinjaman dan membayarkan dividen kepada pemegang saham. Total pelunasan pinjaman perusahaan-perusahaan migas global sampai Juli 2022 sebesar 64 miliar dolar AS. Adapun alokasi dana yang digunakan untuk membayarkan dividen sebesar 54 miliar dolar AS

Baca Juga

Berbeda dengan tren global, di Indonesia investasi hulu migas dalam dua tahun terakhir justru mengalami lonjakan besar. Pada 2021 nilai investasi di hulu migas menurut catatan SKK Migas sebesar 10,8 miliar dolar AS, sementara 2022 investasi hulu migas Indonesia diproyeksikan 13,2 miliar dolar AS atau naik lebih dari 20 persen.

Tahun ini sejumlah international oil company seperti Petronas Carigali telah memenangkan lelang atas wilayah kerja (WK) migas North Ketapang. Sementara British Petroleum (BP) menjadi pemenang lelang atas WK Agung I dan Agung II. Petronas Carigali tahun lalu berhasil menemukan hidrokarbon berupa minyak dengan laju alir awal sekitar 2.100 barel minyak per hari (bph) di WK North Madura II. 

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Indonesia Berly Martawardaya menilai sebagian besar cadangan migas yang proven dan unexploited baik onshore maupun offshore di Indonesia berada di kawasan timur. “Ini memerlukan biaya penggalian dan operasi tinggi, sehingga kepastian hukum dapat investasi migas sangat penting,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (6/12/2022).

Menurut dia, revisi undang-undang migas merupakan salah satu langkah strategis yang mendesak dilakukan di luar upaya proaktif pemerintah untuk menggaet investor. Investasi migas masuk dalam kategori jangka panjang dengan tenor rata-rata lebih dari 20 tahun, sehingga hasil yang diperoleh tidak bisa dinikmati secara cepat.

Sementara itu Pengamat Energi Tumbur Parlindungan menambahkan di tengah harga komoditas yang cukup tinggi, target investasi yang dicanangkan pemerintah bisa tercapai. Hal ini didukung kebutuhan energi yang meningkat seiring membaiknya ekonomi dunia pasca pandemi Covid-19.  

Minat investor juga meningkat seiring tersedianya pilihan blok dengan kualitas baik serta didukung ekosistem investasi, kebijakan fiskal dan iklim investasi. Sebab investasi sektor migas merupakan investasi jangka panjang, sehingga kepastian hukum (contract sanctity) menjadi keharusan. 

"Investasi migas yang menggerakkan ekonomi Indonesia selama ini. Kalau kita mau ada pertumbuhan ekonomi yang baik, tentu saja sektor energi adalah sektor utama yang perlu diperbaiki," ucapnya.

Adapun kebijakan proaktif pemerintah di sektor hulu migas diantaranya percepatan proses perizinan investasi. Dari target waktu penyelesaian maksimal 3 hari, pada Oktober 2022 rata-rata waktu penyelesaian perizinan sektor hulu migas hanya 1,03 hari. 

“Cepatnya proses perizinan telah mendorong kontraktor segera melanjutkan rencana kerjanya,” ucapnya.

Menurutnya selama ini perizinan merupakan salah satu kunci sektor hulu migas. Percepatan proses izin yang terus menjadi perhatian pemerintah diharapkan memberikan keuntungan kepada kontraktor dan memberikan kepastian terhadap kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas. 

Selain kontraktor migas global, sejumlah perusahaan migas nasional juga menunjukkan komitmennya untuk mendorong kenaikan cadangan dan produksi migas di dalam negeri. Pertamina melalui sub holding upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sampai Oktober 2022 terus melakukan pengeboran di berbagai WK yang dikelolanya. 

Selama sembilan bulan 2022, PHE secara total telah melakukan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 497 sumur dan 56 sumur sedang dalam tahap pengeboran. Periode ini PHE berhasil mencatatkan produksi migas kumulatif rata-rata sebesar 962 juta barel setara minyak per hari. 

Pada sesi CEO Forum 3rd International Convention Of Indonesia Upstream Oil and Gas (IOG) 2022 di Bali, Presiden Direktur Medco E&P Indonesia Ronald Gunawan mengungkapkan,  produksi Medco sudah tumbuh dari 56 ribu barel per hari minyak, menjadi 170 ribu barel per hari. Keberhasilan Medco tersebut merupakan hasil dari strategi untuk mengoperasikan lapangan baru, sedang dan tua.  "Kuncinya optimalisasi dan biaya," jelas Ronald.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement