Selasa 20 Dec 2022 19:16 WIB

PT LAT Raih Rekor MURI

PT LAT mencatat rekor MURI sebagai perusahaan tekstil ramah lingkungan.

Red: Muhammad Hafil
PT LAT mencatat rekor MURI sebagai perusahaan digital printing tekstil pertama di Indonesia yang menggunakan bahan baku printing ramah lingkungan (eco friendly).
Foto: Dok Republika
PT LAT mencatat rekor MURI sebagai perusahaan digital printing tekstil pertama di Indonesia yang menggunakan bahan baku printing ramah lingkungan (eco friendly).

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT LAT mencatat rekor MURI sebagai perusahaan digital printing tekstil pertama di Indonesia yang menggunakan bahan baku printing ramah lingkungan (eco friendly).

Piagam penghargaan Rekor MURI diserahkan Manajer Senior MURI, Ignatius Awan Rahargo kepada Direktur Utama PT. LAT, Yusak Samadji dan Direktur Operasional PT LAT, Wijaya.

Baca Juga

Penyerahan turut disaksikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Baari La Inggi beserta jajarannya, perwakilan PT Mitra Quality Indonesia, Gugup Sunarko beserta istri di Denpasar, Bali, Senin (19/12/2022).

Dalam sambutannya, Wijaya menyampaikan bahwa sejak awal berdiri pada Februari 2020, para shareholder sepakat untuk membangun sebuah perusahaan digital printing tekstil yang modern, berkualitas, berdaya saing tinggi, berintegritas, beretika dan memiliki tata kelola atau manajemen yang baik.  

"Labda Anugerah Tekstil memberi kualitas terbaik di kelasnya dengan tetap memastikan produk yang kami hasilkan tidak hanya baik bagi para pebisnis, tetapi juga bagi bumi," kata Wijaya.

Oleh sebab itu, lanjut Wijaya, filosofi logo perusahaan dengan dasar putih berarti segala sesuatu dimulai dengan niat baik. Adapun warna merah di tengah menggambarkan motivasi, semangat yang menyala-nyala. 

"Akan tetapi semangat yang menyala akan sangat bahaya bila tidak adanya kebijaksanaan, etika berbisnis, berintegritas untuk itu warna merah kami lindungi dengan warna kuning," kata Wijaya. 

Sehingga, akan menghasilkan pancaran sinar yang berisikan semangat positif ke segala penjuru 6P yaitu Pemasok -Vendor atau Supplier, Pekerja - Karyawan, Pemilik - Shareholder, Pelanggan - Customer, Pemerintah, Persisten – berkelanjutan dan konsisten menjaga keberlangsungan alam. "Kami istilahkan sebagai lingkaran bisnis partner yang akhirnya akan memberikan kemakmuran dan kebahagiaan terhadap semua stakeholder," urainya.

Begitu pula, waktu penyerahan anugerah juga sudah dianalisis oleh pembimbing perusahaan dengan mengacu pada filosofi Labda. "Dimulai dari 1 dan berakhir tetap 1 dalam hal konsistensi dan komitmen dengan bisnis partner kami," ungkapnya.

Wijaya juga menambahkan, berdasarkan pengalaman pendiri, membangun sebuah industri bisnis dewasa ini tidaklah cukup jika  hanya memenuhi tanggung jawab ekonomi saja. 

"Dengan kata lain bahwa dalam industri bisnis khususnya tekstil, tidaklah cukup kalau kita hanya berfokus pada pemenuhan tanggung jawab untuk mutu produk saja. Karena kita semua tahu bahwa mutu produk memang adalah persyaratan dasar yang melekat dan harus dipenuhi," katanya. 

Membangun industri bisnis saat ini, lanjut Wijaya, kita juga dituntut untuk memenuhi tanggung jawab sosial, lingkungan dan perlunya keunggulan daya saing. "Oleh sebab itu PT. LAT berusaha keras untuk dapat memenui  kewajiban, kewajiban  tersebut antara lain penerapan sistem manajemen mutu, Lingkungan - ISO 14001, Sistem Management Kesehatan, dan keselamatan kerja  atau K3 - ISO 45001, Sistem Management Mutu - ISO 9001 dan Sistem Managemet kerahasiaan informasi - ISO 27001," ujarnya, lebih lanjut. 

Dalam kesempatan yang sama, Awan Rahargo mengatakan, MURI menganugerahkan PT LAT sebagaisebuah pencapaian prestasi karya dan karsa superlatif dengan kriteria yang pertama. Di mana PT LAT sebagai perusahaa tekstil yang mengusung konsep ramah lingkungan. 

"Ini bagian dari visi misi program pemerintah yang sejatinya ke depannya berharap industri tekstil bisa mengusung konsep go green atau ramah lingkungan dan hari ini PT LAT telah mampu mempelopori sebuah pencapaian sebagai bagian yang pertama," ucapnya.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement