Perry menegaskan, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, langkah penurunan laju inflasi ditempuh melalui penurunan inflasi pangan dengan menjaga ketersediaan pasokan dan harga yang stabil hingga ke tangan konsumen.
Mengutip data BPS, angka inflasi tahunan hingga Februari 2023 sebesar 5,47 persen year on year (yoy) atau naik dari bulan sebelumnya yang mencapai 5,28 persen yoy. Inflasi makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,23 persen dengan andil 1,87 persen atau menjadi yang terbesar dari 11 kelompok penyumbang inflasi.
Selain soal pangan, Perry melanjutkan, inflasi dari harga-harga yang diatur pemerintah juga perlu mendapat perhatian. Salah satunya tarif angkutan udara yang cukup tinggi. Terlebih, aktivitas destinasi pariwisata mulai kembali normal yang secara langsung menarik minat wisatawan untuk berwisata.
"Tiket angkutan udara mahal-mahal. Mahal banget. Itu adalah masalah yang harus dihadapi, tentu saja kita harus hadapi bersama," ujar dia.