Tujuh smelter itu masing-masing dibangun oleh PT Quality Sukses Sejahtera, PT Dinamika Sejahtera Mandiri, PT Parenggean Makmur Sejahtera, PT Persada Pratama Cemerlang, PT Sumber Bumi Marau, PT Kalbar Bumi Perkasa, serta PT Laman Mining.
Adapun, smelter ke delapan yang terdapat kemajuan pembangunan yakni oleh PT Borneo Alumina Indonesia.
Dalam paparannya, Arifin menjelaskan, verifikator indenpen yang mengecek langsung kondisi lapangan yakni PT Surveyor Indonesia, terkecuali PT Laman Mining yang diverifikasi oleh PT Rekayasa Industri.
Sementara itu, pemerintah pun tetap akan memberlakukan larangan ekspor bauksit yang akan dimulai pada Juni 2023. Dengan kebijakan itu, pengurangan ekspor bauksit untuk tahun 2023 diperkirakan akan mencapai 8,09 juta ton atau setara 288,52 juta dolar AS.