Sejauh ini, sudah terdapat empat smelter beroperasi dari rencana pembangunan 12 smelter. Ia menuturkan, dari empat smelter yang ada nilai ekspor yang dikantongi RI ditaksir mencapai 1,9 miliar dolar AS atau setara Rp 28,3 triliun. Selain itu juga terdapat peningkatan penyerapan tenaga kerja sebesar 8.646 orang.
"Sehingga, masih mendapatkan manfaat bersih sebesar 1,5 miliar dolar AS dan lapangan pekerjaan 7.627 orang," kata Arifin menambahkan.
Adapun, untuk delapan smelter yang masih dalam proses pembangunan, Arifin mengungkapkan tujuh di antaranya masih berupa tanah lapang atau tidak sesuai dengan yang dilaporkan kepada pemerintah ihwal progresm pembangunannya.
"Namun, berdasarkan peninjauan lapangan, terdapat perbedaan signifikan dengan hasil verifikator indenden. Di tujuh lokasi smelter masih berupa tanah lapang," kata Arifin dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (24/3/2023).
Lebih lanjut, Arifin mengungkapkan tinjauan verifikasi lapangan itu sangat berbeda dengan laporan yang diberikan kepada ESDM. Di mana dari tujuh proyek itu progres pembangunanya berkisar antara 32 persen sampai 66 persen. Pihaknya pun memaparkan sejumlah foto di depan para anggota dewan.