Wahyu menjelaskan, aplikasi SocioForest merupakan salah satu inisiatif strategis Perum Perhutani yang bertujuan untuk menjawab tantangan zaman dengan terus berinovasi di bidang digitalisasi. SocioForest bertujuan sebagai upaya perbaikan ekosistem kerja sama pengelolaan hutan dari sinergi bisnis, yang lebih transparan bersama masyarakat berbasis mobile app.
"Saat ini, SocioForest telah diaplikasikan pada 14 dari 57 KPH Perhutani sebagai tahap awal," lanjut Wahyu.
Wahyu mengatakan komoditas yang menjadi fokus agroforestry juga beragam, mulai dari Kopi, Padi, Jagung, Rotan, Singkong, dan Tebu. Wahyu menyampaikan pelaksanaan dan pengembangan SocioForest juga menggandeng BUMN lainnya seperti PT Perkebunan Nusantara Holding, Perum Bulog, ID Food, dan Pupuk Indonesia. Perhutani, ucap Wahyu, juga membuat Heads of Agreement (HoA) bersama empat BUMN sebagai sinergi dalam platform kemitraan sosial.
"Nantinya, semua BUMN yang terlibat dalam HoA sinergi platform kemitraan sosial ini bertugas dengan perannya masing-masing, mulai dari penyedia bibit tanaman dan pupuk, hingga menjadi pembeli (offtaker) hasil panen petani," kata Wahyu.