Sedangkan PT Astra Honda Motor (AHM), pemegang merek sepeda motor Honda di Indonesia, mengungkapkan melakukan berbagai penyesuaian untuk bisa masuk ke kendaraan ramah lingkungan yang tepat bagi konsumen setia mereka di pasar otomotif Indonesia agar nantinya tidak salah langkah.
"Sejak diperkenalkan roadmap kita di IMOS, kita masih terus pelajari penyesuaian, spesifikasi dan juga fitur-fitur apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen kita di tanah air, baik dari konturnya, infrastrukturnya dan juga safetynya," kata Executive Vice President Director AHM, Thomas Wijaya di Jakarta, April.
Thomas Wijaya mengatakan bahwa AHM akan memberikan pilihan dalam penggunaan baterai swap atau juga baterai tanam yang dapat di-charging di rumah konsumen masing-masing. "Semua kendaraan listrik akan kita produksi di Indonesia, dan kita juga akan sediakan dua pilihan baik swap dan juga baterai charging atau tanam ya," tutur dia.
Honda Motor berencana untuk memperkenalkan 10 atau lebih model sepeda motor listrik secara global pada tahun 2025 dan bertujuan untuk meningkatkan penjualan tahunan model listrik menjadi 3,5 juta unit. Angka itu setara dengan sekitar 15 persen dari total penjualan unit sepeda motor Honda pada tahun 2030.