Selasa 24 Oct 2023 11:26 WIB

Jatuh Bangun UMKM Bidang Kreatif di Tengah Gempuran Digital

Tantangan UMKM bidang kreatif tak hanya membaca tren tapi juga membaca data.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Produk UMKM Bali, TuTu and Co.
Foto:

Setiap produk yang dihasilkan TuTu and Co memiliki kualitas tinggi. Para perajinnya juga bekerja keras, mulai belajar dari nol.

“Makanya dipelajarin dari video, standarisasinya sudah jelas. Satu gelang dengan gelang lain ukurannya pasti sama. Jadi saat rekrut perajin baru, mereka sudah tahu, belajar dari video atau bisa tanya ke senior,” ucapnya.

Menurut Wiko, di Indonesia, masih banyak perajin yang kurang dihargai. Sebab, mereka banyak dibayar underpaid. Namun, ini tidak berlaku di TuTu and Co.

Setiap kreativitas perajin akan dibayar dengan harga yang sesuai. Makanya harga produk TuTu and Co terbilang agak mahal karena mereka tidak hanya menjual produk, tapi mereka juga menjual seni dari produk itu sendiri. Di Tokopedia, harga produk yang dijual mulai dari Rp 75 ribu hingga sekitar Rp 400 ribu.

photo
Produk UMKM Bali, TuTu and Co. - (Republika/ Meiliza Laveda)

Karakteristik warna dan demografi konsumen Indonesia

Selama dua tahun ini, ada perbedaan karakteristik warna yang digemari pelanggan TuTu and Co. Tahun lalu, pelanggannya cenderung lebih suka warna pastel yang soft, seperti soft pink atau peach. Sedangkan tahun ini, mereka menyukai warna-warna yang mencolok. Contohnya neon, shocking pink.

Untuk usianya, pelanggan TuTu and Co. sebagian besar perempuan yang berusia 21-37 tahun. Pembelian terbanyaknya datang dari Jakarta Selatan, Bekasi, Tangerang, Semarang, Surabaya. Sementara luar Pulau Jawa berasal dari Medan, Riau, dan Makassar.

Tantangan UMKM bidang kreatif....

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement