Senin 06 Nov 2023 09:55 WIB

Disebut Negara Kecil yang Maju, Bagaimana Sebenarnya Ekonomi Israel?

Investasi pada Israel turun 68 persen pada paruh pertama 2022.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Lida Puspaningtyas
Seorang tentara Israel memeriksa rumah ibunya yang rusak karena serangan roket dari Gaza di Tel Aviv.
Foto:

Perekonomian Israel memasuki tahun 2023 dengan surplus transaksi berjalan, rasio utang terhadap PDB yang rendah, dan cadangan devisa yang tinggi.

Meskipun aktivitas ekonomi masih tetap kuat, perlambatan ekonomi global dan kegelisahan terhadap reformasi peradilan pada pertengahan tahun mulai berdampak pada investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Menurut laporan Start-Up Nation Policy Institute (SNPI), investasi kumulatif pada paruh pertama 2023 berjumlah 3,7 miliar, turun 68 persen dibandingkan paruh pertama 2022.

Sedangkan penurunan investasi di sektor teknologi tinggi adalah bagian dari tren global, besarnya penurunan ini kini bisa menjadi jauh lebih besar dengan dimulainya perang pada bulan Oktober 2023.

Di tengah perang, Departemen Riset Bank Israel merevisi perkiraan makroekonominya yang memperkirakan PDB akan tumbuh masing-masing sebesar 2,3 persen pada tahun 2023 dan 2,8 persen pada tahun 2024.

Bank sentral telah secara proaktif mengambil langkah-langkah tertentu untuk mengatasi situasi ini, namun tingkat dan durasi dampaknya terhadap perekonomian masih belum pasti. Perang yang sedang berlangsung akan kembali menguji kekuatan Israel dan perekonomiannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement