Sebagian besar konsumen Muslim melakukan boikot sebagai wujud kontribusi karena tidak bisa membantu secara langsung melawan kekejaman Israel. Sehingga aksi boikot menjadi pengganti senjata untuk memberikan dukungan koneksi emosional.
"Adanya koneksi emosional konsumen dengan Palestina ini jadi momentum brand lokal memanfaaatkan. Tapi mereka (brand lokal) mesti harus elegan, jangan mencemooh atau mem-bully brand global," kata dia.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membangun koneksi emosional serta empati konsumen dengan rakyat Palestina. Pelaku usaha bisa melakukannya dengan ajakan memberi bantuan atau donasi untuk rakyat Palestina bila membeli produk mereka.
"Tapi ini harus dilakukan dengan tulus. Brand lokal atau UKM bisa memberi bantuan dan donasi untuk menggaet konsumen. Perlu diingat brand jangan ikut lakukan boikot, cukup konsumen yang melakukan boikot, natural saja, gunakan pendekatan emosional koneksi, simpatik dan empatik," kata dia menjelaskan.