Senin 29 Jul 2024 11:46 WIB

Program Makan Bergizi Gratis Bisa Turunkan Angka Prevalensi Stunting?

Dibutuhkan langkah insentif dan masif dalam menurunkan angka prevalensi stunting.

Rep: Eva Rianti, Bayu Adji P / Red: Gita Amanda
Agenda Economic Gathering
Foto:

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran menyebutkan saat ini program makan bergizi gratis telah dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Namun, pelaksananya masih bersifat uji coba sekaligus riset.

Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Hasan Nasbi mengatakan, saat ini tim pakar telah memulai pilot project atau uji coba terkait program makan bergizi gratis. Uji coba itu dilakukan berdasarkan riset yang secara simultan terus dilakukan. 

"Jadi riset yang dikerjakan sekaligus. Dari sana kita akan mendapatkan finding spending, apa saja temuannya, apa yang diperbaiki yang harus diantisipasi, dan pada akhirnya itu mendapatkan kesimpulan," kata dia beberapa waktu lalu.

Menurut dia, uji coba itu masih terus berjalan. Namun, dalam uji coba yang dilakukan, belum ada kesimpulan terkait harga per porsi makanan yang disediakan.

Hasan menyatakan, uji coba makan bergizi gratis itu tak hanya dilakukan di satu daerah. Bahkan, uji coba itu sedang direplikasi di seluruh Indonesia. Hal itu dilakukan agar tim pakar mendapatkan variasi data, sehingga kesimpulan yang dihasilkan tidak hanya terpaku ke satu wilayah.

"Selama beberapa bulan ke depan, dua hingga tiga bulan ke depan pilot project ini akan direplikasi. Jadi untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih objektif terhadap keadaan beberapa daerah di Indonesia," kata dia. 

Kendati demikian, Hasan belum mau mengungkap lokasi uji coba itu dilakukan. Ia juga tak mau berbicara terkait biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan uji coba itu.

"Kami tidak bisa bocorkan sekarang, karena seminim mungkin kami harus tekan gangguan intevensi terhadap riset ini. Ini pilot project tapi sekaligus juga riset," kata dia.

Ia menilai, proses mencari formula yang tepat untuk program makan bergizi gratis masih terus dilakukan. Karena itu, menurut dia, tidak tepat apabila ada spekulasi bahwa anggaran seporsi makanan menjadi Rp 7.500 ketika sedang proses mencari formula sedang berjalan.

"Ini kan program unggulan pasangan Prabowo-Gibran, jadi ini dipersiapkan sebaik mungkin. Namun, di tengah proses ini muncul isu isu seperti Rp 7500 itu kan menurut spekulasi seprti ada ide masukan dari berbagai orang. Mungkin menurut dia akan menjadi pegangan dari pilot project, padahal tidak sama sekali seperti itu," kata dia.

Hasan menegaskan, Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran sampai hari ini belum punya kesimpulan, selain besaran anggaran Rp 71 triliun untuk program itu pada 2025. Karenanya, ia berharap ke depannya tidak ada lagi spekulasi terkait program makan bergizi gratis. 

"Yang jadi pegangan adalah dari tim resmi apakah itu pakar dan tim sinkronisasi, termasuk soal harga menurut saya itu masih jauh karena prosesnya masih berlangsung," kata dia.

Uji coba tak libatkan unsur pemerintah... (baca di halaman selanjutnya)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement