Hasan menyebut kegiatan riset yang saat ini tengah dilakukan untuk program makan bergizi gratis tidak melibatkan instrumen pemerintah. Hal itu dikarenakan pada tahun ini belum ada mata anggaran yang tersedia untuk program tersebut.
Kata Hasanm anggaran untuk program tersebut baru masuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (RAPBN) untuk tahun 2025. "Pak Prabowo belum dilantik jadi ketika melaksanakan riset juga tentu tidak bisa menggunakan instrumen-instrumen pemerintah," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa Tim Sinkronisasi pun bekerja untuk menyelaraskan rancangan anggaran untuk pemerintahan mendatang. Sehingga riset dan uji coba dalam program tersebut pun dilakukan secara mandiri.
Dia menyebut bahwa saat uji coba program itu sudah dilakukan terhadap siswa SD, SMP, SMA, hingga ibu hamil. Nantinya, kata dia, riset tersebut akan direplikasi untuk seluruh wilayah di Indonesia.