Jumat 09 Aug 2024 11:42 WIB

Strategi Selamatkan Lingkungan dari Emisi Gas Buang

AceBlue merupakan Diesel Exhaust Fluid untuk kurangi emisi nitrogen oksida.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Gas buang kendaraan menjadi kontributor terbesar atas buruknya kualitas udara Indonesia, terutama Jakarta.
Foto:

Oleh karena itu, Lydia mengatakan pasar terbesar ACE adalah negara-negara yang sangat memperhatikan efek polusi terhadap kehidupan warganya, seperti Jepang, Singapura, Amerika Serikat, dan Eropa. Di negara-negara ini, regulasi emisi gas buang yang ketat telah diterapkan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Direktur Operasional AJE Fuad Adi mengatakan AceBlue merupakan hasil karya anak Indonesia yang menggunakan 100 persen bahan baku lokal. Fuad menyampaikan produk kualitas terbaik akan dapat terwujud jika menggunakan standar kualitas produksi tinggi di industri.

"Kami menggunakan bahan baku berkualitas tinggi untuk menghasilkan produk keluaran dengan kualitas spesifikasi tinggi pula yang memenuhi spesifikasi produk yang berlaku internasional," kata Fuad.

Sebelumnya, Deputi bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kemenko Maritim dan Investasi (Marves) Rachmat Kaimuddin mengatakan BBM berkualitas rendah yang ada di Indonesia berkontribusi besar atas buruknya kualitas udara, terutama di kota-kota besar di Indonesia, terutama Jakarta.  

Rachmat menyebut mayoritas BBM di Indonesia memiliki kandungan sulfur yang begitu tinggi. Padahal, ucap Rachmat, negara-negara lain telah menerapkan Euro 4 yang menjadi standar emisi dengan ketentuan bahan bakar mengandung sulfur maksimal 50 part per million (ppm). 

"Dalam data batas sulfur bensin maksimum di berbagai negara pada 2023, Indonesia termasuk salah satu yang jelek," ujar Rachmat saat diskusi bertajuk "Tekan Emisi, Perbaiki Kualitas Udara: Kebijakan Baru Subsidi BBM" di Ashley Wahid Hasyim, Jakarta, Senin (5/8/2024).

Indonesia sebenarnya telah mewajibkan produksi motor untuk memenuhi standar Euro 3 dari 2013 dan mobil dengan standar Euro 4 dari 2018. Namun realitanya, hanya ada tiga jenis BBM PT Pertamina (Persero) yang masuk standar Euro 4 di Indonesia yakni Pertamax Green, Pertamax Turbo, dan Pertamina Dex.

"Sayangnya, kita tidak menyediakan secara masif dan hampir semua BBM kita ini kualitasnya lebih buruk dari standar Euro 4," ucap Rachmat. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement