Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira turut merespon seputar pergantian Menteri di Kabinet Indonesia Maju yang baru saja terjadi. Salah satunya terjadi di Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Nyaris lima tahun terakhir Bahlil Lahadalia bertugas sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM. Tepatnya selama empat tahun 10 bulan. Kini ia digeser ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Muncul nama Rosan Roeslani di Kementerian Investasi/BKPM. Menurut CELIOS, ada sederet pekerjaan rumah Rosan yang harus diselesaikan hingga Oktober 2024 nanti. "PR Pak Rosan Roeslani ada empat," kata Bhima lewat pesan singkat kepada Republika.co.id, Senin (19/8/2024).
Ia menjelskan, pertama mempercepat realisasi investasi yang masih mangkrak di era Presiden Joko Widodo sekitar Rp149 triliun di 2024. "Meskipun waktunya terbatas karena berganti ke Prabowo Subianto (Presiden terpilih), tapi ada waktu mempersiapkan strategi dan pembentukan tim percepatan investasi yang lebih progresif," ujar Bhima.
Kedua, meningkatkan promosi investasi yang lebih berkualitas contohnya di sektor ekonomi restoratif, dan energi terbarukan. Dengan peningkatan komitmen investasi yang lebih berkualitas diharapkan penciptaan lapangan kerja di daerah bisa lebih baik.
Ketiga, membantu kementerian keuangan memformulasikan belanja perpajakan atau insentif pajak yang tepat sasaran. Perlu dipastikan investasi yang mendapat pengurangan pajak berdampak positif ke serapan kerja, hingga dampak positif ke lingkungan sekitar wilayah investasi.
Keempat, melibatkan peran Pemerintah Daerah lebih intensif lagi terutama dalam keputusan investasi hilirisasi mineral. "Selama ini pemda kurang aktif terlibat di era UU Cipta Kerja padahal efek investasi juga ditanggung oleh pemda," tutur Bhima.
Acara serah terima jabatan Menteri Investasi/Kepala BKPM berlangsung di Ruang Nusantara, Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Senin (19/8/2024) siang WIB. Dalam pernyataannya, Rosan menegaskan siap meneruskan standar tinggi yang selama ini ditetapkan di era Bahlil.
Ia meminta semua pihak terkait bekerja sama lebih giat. Pasalnya, waktu efektif tersisa sekitar dua bulan untuk dirinya berkreasi di lingkungan baru yang ia pimpin.