Ahad 13 Oct 2024 09:00 WIB

Profit Jumbo BUMN, Siapa Paling Besar?

Transformasi di tubuh BUMN mampu mengangkat perusahaan jadi lebih efektif dan efisien

Rep: Redaksi/ Red: Teguh Firmansyah
Produksi Migas Pertamina
Foto:

Dalam kurun lima tahun terakhir, total aset MIND ID mengalami pertumbuhan hingga 57,22 persen, dari Rp 164,84 triliun pada 2019 menjadi Rp 259,18 triliun pada 2023. Compound annual growth rate (CAGR) total aset Grup MIND ID dari 2019 hingga 2023 tercatat sebesar 9,47 persen.

Lebih lanjut, Hendi menyampaikan MIND ID konsisten berkolaborasi dengan seluruh Anggota untuk mengambil peran sebagai tulang punggung hilirisasi mineral batubara Indonesia. Grup MIND ID telah membangun pabrik pemurnian Smelter Konsentrat Tembaga PT Freeport serta integrasi sektor hulu hingga hilir produk aluminium melalui Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah.

MIND ID juga membangun aliansi strategis untuk ekspansi bisnis baru hilirisasi dengan fokus untuk mendapatkan kapabilitas ataupun teknologi baru sehingga mampu mengembangkan skala bisnis hilir dan industri lebih jauh.

“Sebagai strategic holding yang mengemban amanat Pemerintah Indonesia, MIND ID memastikan seluruh langkah yang diambil selaras dengan mandat yang diberikan negara, yakni sebagai tulang punggung hilirisasi minerba Indonesia," imbuhnya.

Sama seperti sektor migas, pertambangan juga dihadapi dengan tantangan dan peluang dari pengembangan energi baru terbarukan. Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf mengatakan bahwa MIND ID bersama seluruh Anggota Holding fokus menuntaskan sejumlah proyek diversifikasi energi dalam upaya mencapai ikut aktif dalam program dekarbonisasi.

"Grup MIND ID terus melaksanakan berbagai upaya untuk memperkecil emisi karbon sambil memperbesar bauran energi terbarukan dalam operasional kami secara bertahap. Kami konsisten dalam mewujudkan sektor pertambangan yang memiliki operasional bertanggung jawab dan berkelanjutan," ujar Heri.

Salah satu anggota holding yang mengembangan EBT adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Kinerja Moncer Pelabuhan

Di sektor Pelabuhan, PT Pelindo (Persero) sukses menorehkan laba cukup besar. Setelah melakukan merger pada 1 Oktober 2021, Pelindo bergerak cepat melakukan penyesuaian.

Pada 2023, Pelindo berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 4,01 triliun (audited) sepanjang 2023. Angka itu tumbuh 2,6 persen dibandingkan 2022 (year on year/yoy).

Pelindo juga berhasil meningkatkan jumlah nilai aset. Dilansir dari keterangan perusahaan, pada semester I 2024, aset Pelindo naik hingga 6 persen menjadi Rp123,2 Triliun. Pada 2021 aset Pelindo tercatat 116,2 Triliun.

photo
Terminal Jamrud, Branch Jamrud Nilam Mirah, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, yang dikelola oleh Pelindo Multi Terminal - (Dokumen)

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, Pelindo menegaskan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, konektivitas antarpulau, serta keberlanjutan sektor maritim Indonesia, sehingga memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi kemajuan bangsa.

Pertumbuhan kinerja keuangan Pelindo, kata ia, sejalan dengan kinerja operasional yang juga membukukan tren positif. Arus peti kemas pada 2023 mencapai 17,7 juta TEUs atau meningkat sebesar 3% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.

Demikian juga arus barang yang terealisasi sebesar 170 juta Ton, tumbuh 6% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, untuk arus kapal yang keluar masuk pelabuhan mencapai 1,28 miliar GT atau naik 7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Di sisi lain, arus penumpang mencapai 18,1 juta orang atau meningkat 20% dibandingkan tahun sebelumnya. “Di tahun ini, Pelindo akan melanjutkan program transformasi di lingkungan perseroan,"ujar Arif.

Pelindo juga akan secara bertahap terus berupaya untuk meningkatkan perannya, tidak hanya sebagai maritime gateway namun juga sebagai traffic stimulator, yakni mendorong pertumbuhan lalu lintas barang melalui integrasi kawasan industri dengan Pelabuhan.

Semen Hijau Sebagai “Game Changer” untuk Konstruksi Berkelanjutan di Indonesia

Satu BUMN yang juga menorehkan profit cukup besar yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). Pada 2023, SIG berhasil mencatatkan peningkatan volume penjualan sebanyak 40,62 juta ton atau meningkat 10% dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh penjualan semen curah domestik yang naik 17,3% dan ekspor yang naik 42%. Sehingga, SIG berhasil membukukan kenaikan pendapatan dari Rp 36,38 triliun menjadi Rp 38,63 triliun atau meningkat 6,2 persen, dan mencatat peroleh laba sebesar Rp2,17 triliun.

Di tahun 2022, terdapat penurunan beban pajak tangguhan yang merupakan ”one time event” dampak restrukturisasi internal group perusahaan sehingga berkontribusi pada laba bersih yang lebih tinggi. Sehingga jika dampak penurunan beban pajak tangguhan tersebut dikeluarkan, di 2023 SIG mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 5,9% jika dibandingkan tahun 2022.

Sementara pada semester I-2024, PT Semen Indonesia sukses menorehkan pendapatan bersih hingga Rp 16,14 triliun dengan laba periode berjalan senilai Rp 503,49 miliar.

PT Semen Indonesia (Persero) tak menampik bahwa situasi industri sangat menantang dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, SIG terus menjaga kinerja fundamental agar tetap kuat, dan melanjutkan fokus dalam membangun ekosistem bisnis sebagai katalis baru yang akan menunjang optimalisasi penggunaan semen hijau dan solusi berkelanjutan.

Semen hijau SIG diproduksi dengan material dan proses yang ramah lingkungan menjadi keunggulan kompetitif SIG untuk mempertahankan kepemimpinan di industri, seiring meningkatnya kesadaran publik dan dorongan pemerintah dalam penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan.

“Keunggulan SIG dalam penerapan aspek keberlanjutan ini, menjadikan semen hijau SIG sebagai “game changer”, karena ke depan, tidak hanya industri yang bergerak ke arah industri hijau, tetapi cara kita membangun juga harus mulai berubah agar adaptif terhadap perubahan iklim dan menjaga kebutuhan generasi mendatang. Hal ini juga penting untuk menciptakan peluang bisnis yang berkontribusi positif terhadap pertumbuhan kinerja, di tengah kondisi persaingan pasar yang ketat,” ujar Vita Mahreyni.

photo
PT Semen Indonesia Tbk (SIG) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus memperkuat sinergi dalam akselerasi transisi energi untuk menuju industri hijau melalui proses bisnis dan operasional yang rendah karbon. - (dok SIG)

SIG menyasar peluang bisnis, baik di dalam maupun luar negeri. Di dalam misalnya, SIG menyelesaikan pembangunan unit contoh hunian tapak ramah lingkungan di IKN yang dibangun dengan produk precise-interlock brick, produk turunan semen hijau SIG yang diharapkan menjadi solusi pemenuhan housing backlog di Indonesia yang dapat dibangun dengan lebih cepat, lebih efisien, lebih tahan terhadap gempa dan ramah lingkungan. SIG juga mengenalkan aplikasi beton inovatif yang dapat digunakan untuk mendukung pembangunan hunian tapak, hunian susun, infrastruktur penunjang, serta berbagai kebutuhan pembangunan lain.

Untuk pasar asing, SIG menyasar peningkatan ekspor melalui proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi semen tipe khusus di Tuban, Jawa Timur. Fasilitas itu direncanakan akan operasional pada tahun 2025 mendatang. Proyek itu merupakan salah satu realisasi kerja sama strategis SIG melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk dengan Taiheiyo Cement Corporation. Tujuannya, untuk memenuhi kebutuhan ekspor sebesar minimum 500 ribu ton per tahun di pasar Amerika Serikat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement