Shelvy menambahkan, TJSL ASDP terus mengedepankan pemberdayaan UMKM dan pengembangan produk lokal yang bisa dinikmati masyarakat luas. Dalam bazar di Labuan Bajo, sebanyak 121 UMKM terlibat, dengan 80 UMKM hadir secara langsung dan 41 lainnya secara daring. Partisipan ini terdiri atas 67 mitra binaan BUMN penyelenggara, 21 mitra binaan Pemerintah Provinsi NTT, 15 mitra binaan Rumah BUMN Labuan Bajo, 17 mitra binaan Bank Indonesia, dan 1 mitra dari Dekranasda.
Shelvy mengatakan acara ini juga didukung dengan workshop pengembangan kapasitas, seperti workshop digital konten promosi, workshop kain tenun, dan workshop pengolahan kopi. Mengingat kopi sebagai komoditas penting di kawasan Timur Indonesia, peserta UMKM juga diperkenalkan dengan seni Latte Art, memperkaya keterampilan mereka dalam menambah nilai produk kopi lokal.
"Dukungan ASDP dalam pemberdayaan UMKM ini juga merupakan wujud komitmen perusahaan pada SDGs yang mencakup pengentasan kemiskinan, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan, serta kemitraan untuk mencapai tujuan pembangunan," kata Shelvy.
ASDP telah menyalurkan dana sebesar Rp 737,9 juta untuk mendukung pelatihan HAKI, penguatan distribusi produk UMKM, serta penyelenggaraan bazar hingga November 2024. Shelvy optimistis keberlanjutan UMKM berkontribusi pada pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan.
"Diharapkan, minat pada produk lokal akan terus meningkat dan menjadi motor penggerak ekonomi nasional," kata Shelvy.