EKBIS.CO, JAKARTA -- Kapal tanker Mauhau berkapasitas 3.500 LTDW senilai 11,8 juta dolar AS yang diproduksi galangan kapal nasional, PT Daya Radar Utama, Jakarta, menambah kapal pengangkut BBM milik PT Pertamina (Persero).
"Investasi proyek pembangunan kapal baru di galangan kapal dalam negeri ini membuktikan Pertamina telah berkontribusi secara nyata dalam mengembangkan dan memajukan industri maritim nasional," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, dalam siaran pers Pertamina yang diterima di Jakarta, Jumat (4/1).
Di tengah kelesuan industri dalam beberapa tahun terakhir, lanjut dia, Pertamina tetap memberikan kepercayaan kepada galangan kapal nasional. Ia mengatakan, langkah tersebut, juga merupakan wujud kepatuhan Pertamina terhadap azas cabotage dalam semangat memberdayakan bisnis maritim nasional dalam hal kepemilikan kapal, bendera dan awak kapal.
Ia memaparkan, kapal Mauhau merupakan kapal milik ke-50 Pertamina dari total 185 kapal yang dioperasikan dalam menjamin keamanan pasokan energi di dalam negeri. "Kapal Mauhau akan mulai beroperasi pada akhir pekan pertama Januari 2013 untuk mendistribusikan BBM di wilayah Indonesia," katanya.
Kontrak pembangunan kapal Mauhau ditandatangani pada 26 Agustus 2010 dan telah melalui tahapan 'commissioning' (uji coba laut) pada awal Desember 2012. Kapal yang dibangun oleh PT Daya Radar Utama, salah satu galangan kapal nasional, membutuhkan investasi sekitar 11,8 juta dolar AS.
Ali berpendapat, penambahan kapal milik Pertamina merupakan langkah terobosan yang diyakini dapat meningkatkan efisiensi biaya transportasi BBM, yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi positif bagi kinerja perusahaan. Selain itu, lanjutnya, Efisiensi biaya transportasi akan semakin meningkatkan daya saing Pertamina dalam menghadapi bisnis hilir minyak dan gas bumi yang semakin terbuka.
Sebagaimana diketahui, hingga akhir 2015, Pertamina direncanakan akan memiliki 61 kapal yang berstatus milik sendiri. Sebanyak 29 kapal atau 47 persen merupakan kapal yang diproduksi oleh galangan kapal nasional, 24 unit di antaranya telah beroperasi dan lima unit masih dalam tahap konstruksi.
"Pertamina melalui rencana jangka panjang penguatan armada milik, telah berkomitmen untuk mengedepankan kerjasama dan bersinergi dengan mitra nasional sebagai pembangun kapal yang dibutuhkan perusahaan," katanya.