Kamis 05 Sep 2013 12:24 WIB

Senin Depan, Pedagang Tahu Tempe Rencanakan Mogok Massal

Red: Nidia Zuraya
 Pekerja mengerjakan pembuatan tahu berbahan kedelai impor di Duren Tiga, Jakarta, Kamis (22/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pekerja mengerjakan pembuatan tahu berbahan kedelai impor di Duren Tiga, Jakarta, Kamis (22/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Sejumlah pedagang tahu tempe di Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat siap mogok berjualan sesuai dengan surat edaran KOPTI (Koperasi Tahu Tempe Indonesia) karena masih mahalnya harga kacang kedelai sebagai bahan baku utama. "Kalau nggak mogok, pembeli kadang nggak tahu berita di TV, jadi tetap aja nawar harga Rp 3.000 per potong, padahal kita jual Rp 4.000 per potong juga harga sementara," ujar Kasdu, pedagang tahu tempe di Pasar Benhil, Kamis (5/9).

Harga kacang kedelai dahulu berkisar Rp 7.700 per kg. Namun bahan baku impor itu harganya melonjak hingga menjadi rata-rata Rp 9.600 per kg. Menurut Kasdu, surat edaran dari KOPTI menjelaskan bahwa mulai dari Senin (9/9) depan hingga Rabu (11/9) mendatang, para pedagang tahu tempe se-Indonesia akan melakukan mogok berjualan. Kasdu juga merasa harus mengikuti anjuran surat edaran yang sudah dibagikan tersebut agar harga tahu dan tempe bisa dinaikkan.

Sama halnya dengan pengakuan Sulami, pedagang tahu dan tempe di Pasar Benhil, bahwa para pedagang harus kompak mematuhi anjuran untuk mogok berjualan tersebut. "Memang seperti itu, orang jualan harus kompak. Kalau nggak kompak nanti dihancurin, " katanya.

Beberapa pedagang mengantisipasi aksi mogok yang akan dilaksanakan Senin (9/9) mendatang dengan melipatgandakan produksi tahu dan tempe yang akan dijual sebelum mogok pedagang dimulai. Harga tempe dan tahu di pasaran sendiri mengalami kenaikan hingga Rp 1.000. Dampak kenaikan harga tahu dan tempe ini mulai dirasakan oleh para pedagang terutama dengan berkurangnya pembeli.

Sementara itu, seorang pembeli, Ning, merasa khawatir dengan rencana aksi mogok para pedagang tahu dan tempe tersebut. "Sedih lah kalau ada mogok, kan repot nanti. Ini kan mogoknya Senin, kita tinggal nyetok (membeli dalam jumlah banyak,red) aja," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement