EKBIS.CO, JAKARTA -- Lembaga swadaya masyarakat Jaringan Advokasi Tambang dan 350.org Indonesia menyesalkan porsi anggaran pengembangan energi terbarukan yang masih kecil padahal potensi yang ada sangat melimpah di berbagai daerah di Tanah Air.
"Pengembangan energi terbarukan saat ini masih mendapatkan porsi yang sangat kecil, baik dalam postur anggaran atau pun pemanfaatannya di lapangan," kata Pengkampanye Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Ki Bagus Hadi Kusuma dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (16/2).
Menurut dia, Presiden Joko Widodo harus berani dalam mengambil gebrakan baru dalam pengembangan energi bersih dan terbarukan yang ada di Indonesia. Hal tersebut, lanjutnya, juga perlu dilakukan pemerintah bukan dalam sekadar formalitas belaka sehingga pengembangan energi terbarukan hanya akan jalan di tempat.
"Jika pemerintah sendiri tidak mengambil langkah awal untuk mengurangi ketergantungannya terhadap energi fosil dan beralih ke pada energi bersih dan terbarukan," pungkasnya.
Sementara itu, juru bicara 350.org Indonesia Bjoe Kurniawan mengingatkan bahwa pada saat ini, potensi energi bersih dan terbarukan di Indonesia dinlai masih belum terlalu dioptimalkan. Padahal, ia mengingatkan bahwa Indonesia sebagai negara maritim dan berada di iklim tropis memliki banyak pilihan sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
"Seharusnya ini menarik sebagai pilihan investasi berkelanjutan, memang berbiaya tinggi di awal, tapi jauh lebih murah jika kita pertimbangkan juga biaya sosial dan ekologisnya," ujarnya.