EKBIS.CO, DENPASAR -- Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen nontunai. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Dewi Setyowati mengatakan hal itu akan mendorong terbentuknya komunitas atau masyarakat yang menggunakan instrumen nontunai atau less cash society (LCS) dalam melakukan transaksi ekonomi.
"Kemunculan komunitas LCS tak lepas dari perkembangan teknologi informasi yang mendorong teknologi pembayaran semakin inovatif, efisien, aman, dan mudah digunakan," kata Dewi di Denpasar, Jumat (24/4).
Beragam instrumen pembayaran nontunai saat ini sudah banyak dikenalkan, seperti cek dan bilyet giro (paper base), serta kartu ATM, kartu debit dan kredit (card base), dan uang elektronik yang terintegrasi dengan mobile payment di ponsel dan gadget lain. Berbagai fitur transaksi, seperti fitur belanja, kirim uang, pembayaran berbagai tagihan, sampai dengan transaksi nilai relatif kecil dengan frekuensi tinggi untuk pembayaran parkir dan transportasi, seperti bus Transjakarta dan kereta api Commuter di Jakarta.
Secara umum, kata Dewi, penggunaan instrumen nontunai semakin meningkat di Indonesia, namun secara umum penggunaan uang tunai masih mendominasi transaksi pembayaran di negara ini. Transaksi dengan uang tunai di Indonesia mencapai 99,4 persen dari total transaksi nasional, lebih tinggi dibandingkan penggunaan uang tunai di negara ASEAN lainnya.
Transaksi dengan uang tunai di Thailand dan Malaysia masing-masingnya masih 97,2 dan 92,3 persen dari transaksi nasionalnya. Singapura menyusul dengan 55,5 persen. Masih rendahnya penggunaan instrumen nontunai di Indonesia antara lain disebabkan masih banyaknya masyarakat yang belum memahami fungsi dan cara menggunakannya, serta masih banyaknya masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan sistem pembayaran tunai.
Padahal, instrumen pembayaran tunai, seperti uang rupiah, pada kondisi tertentu dapat menimbulkan risiko pencurian dan pemalsuan. Selain itu, instrumen nontunai jauh lebih praktis dan efisien sebab pengguna dan pihak penerima pembayaran tidak perlu repot menghitung uang saat pembayaran dan saat menerima pengembalian.