EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seminggu ini terus melaju turun tajam hingga menyentuh level 5.105,56. Menurut Pengamat Ekonomi, Reza Priyambada, IHSG terus turun karena ekspetasi pasar yang tidak sesuai.
"Dari dua hari ini, bahkan sejak 24 April hingga sekarang ini IHSG mempunyai penurunan terlalu dalam," kata Reza kepada ROL, Kamis (30/4). Menurutnya, ekspetasi pelaku pasar atau investor tidak sesuai dengan kondisi nyata perekonomian Indonesia.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kondisi ekonomi di Indonesia memang sedang tidak stabil. Hal tersebut terlihat dari harga barang yang naik, daya beli masyarakat juga menurun, maka laju perekonomian juga terganggu dan berdampak pada IHSG.
Selain itu, masih menurut Reza, pergerakan IHSG juga sedikit berpengaruh dengan hasil rilis data Gross Domestic Bruto (GDP) Amerika Serikat dan statement FOMC pada Rabu (29/4). "Sebenarnya hasil dari FOMC masih tidak berbeda dari sebelumnya, namun pada hari Rabu itu ada GDP Amerika uang dirilis. Hasilnya juga menurun jadi berdampak kepada hasil FOMC juga," jelas Reza.
Terkait dengan statement FOMC dan hasil GDP tetsebut maka akan otamatis mempengaruhi saham secara global. "Nah disini biasanya baru mempengaruhi saham, yang terpangaruh biasanya akan turun," kata Reza.
IHSG turun tajam 136,56 poin atau 2,61 persen ke level 5.105,56. Tadi pagi IHSG dibuka melemah 9,53 poin atau 0,18 persen ke level 5.232,63 walaupun sempat rebound sedikit dan pada akhir sesi I makin melemah ke 5.106,73.