EKBIS.CO, JAKARTA--Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Timur Tengah beberapa waku lalu diharapkan memberi dampak positif bagi ekspor produk halal Indonesia ke sana.
Ketua Komite Timur Tengah dan Organisasi Kerjasama Islam (OIC) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Mohamad Bawazeer mengatakan, di mata global, citra produk Indonesia sudah mulai positif setelah sebelumnya sempat ada penolakan-penolakan dari negara mayoritas Muslim seperti UEA atau Pakistan.
''Semoga ini makin positif pasca kunjungan Presiden Joko Widodo ke Timur Tengah. Apalagi, pasar halal kini tidak hanya di Timur Tengah, tapi juga Eropa seiring peningkatan populasi Muslim di sana,'' kata Bawazeer, Selasa (20/10).
Meski terlambat merencanakan membuat pusat industri halal, Bawazeer menilai Indonesia harus tetap optimistis. Selain itu, menurutnya, Indonesia harus mengoreksi diri terkait penolakan terhadap produk halal Indonesia.
"Ada negara yang pernah tolak produk halal Indonesia seperti Pakistan dan Uni Emirat Arab (UEA), Indonesia harus mengoreksi diri bukan meninggalkan pasar sepenuhnya," tuturnya. Terlebih lagi, lanjut Bawazeer, ekspor produk halal Indonesia ke Timur Tengah mencapai 60 miliar dolar AS.
Kadin sudah menandatangani kesepakatan dengan Kamar Dagang dan Industri Islam (ICCI) yang akan memberlakukan aturan yang mengharuskan semua produk ekspor anggota OIC mempunyai sertifikasi halal internasional. Sebab selama ini Malaysia banyak diandalkan. Potensi ini akan memicu munculnya banyak laboratorium halal.