EKBIS.CO, BAHRAIN -- Konferensi tahunan World Islamic Banking Conference (WIBC) akan digelar di Bahrain pada 5-7 Desember 2016 mendatang. Dalam konferensi tersebut, akan dibahas mengenai peran perbankan syariah dalam memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas ekonomi di seluruh dunia.
Selain itu, konferensi tersebut juga akan menyoroti pertumbuhan perbankan syariah di benua Eropa, terutama tantangan dan peluang setelah Brexit serta perubahan situasi politik yang terjadi. Anggota European Banking Authority's (EBA) Standing Committee on Regulation and Policy (SCRePol) Marco Lichtofus mengatakan, secara khusus, investor Eropa telah menyaksikan pertumbuhan keuangan islam di negara-negara Islam seperti di kawasan Teluk dan Malaysia.
Menurutnya, para investor tersebut telah mengakui manfaat dari menggunkan jasa keuangan syariah sebagai sumber pendanaan untuk proyek-proyek investasi. "Di Eropa saat ini pertumbuhan ekonomi rendah, suku bunga juga renda. Ada kesempatan bagi keuangan syariah untuk memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial di Eropa, melalui pembiayaan proyek investasi jangka panjang," ujar Marco dilansir Saudi Gazette, Senin (10/10).
Menurut Marco, pembiayaan tersebut dapat memberikan kontribusi nyata bagi pemulihan ekonomi di Eropa. Peran keuangan syariah memiliki potensi untuk memberikan kontribusi signifikan bagi stabilitas ekonomi di Benua Biru tersebut. Apalagi, diperkirakan pada 2020 total aset keuangan syariah secara global mencapai 6,5 triliun dolar AS.
Keuangan syariah memiliki model yang ditopang oleh prinsip-prinsip yang risikonya rendah. Dengan ketersediaan likuiditas yang mumpuni, maka hal ini dapat membantu memperkuat pondasi ekonomi dan diversifikasi sumber investasi di Eropa.