EKBIS.CO, WASHINGTON -- Boeing menepis kemungkinan kecelakaan Boeing 737 Max akibat serangan burung. Menurut Wall Street Journal, otoritas penerbangan Amerika Serikat (AS) percaya serangan burung mungkin telah memicu urutan peristiwa yang menyebabkan jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada Maret lalu.
Wall Street Journal melaporkan, Wakil Presiden Strategi Produk Boeing, Mike Sinnet menampik kemungkinan serangan burung dapat memicu kecelakaan Ethiopian Airlines dan mempengaruhi sistem sensor. Sinnet yakin setelah kecelakaan Lion Air pada Oktober 2018, kesadaran pilot mengoperasikan Boeing 737 Max semakin meningkat.
Ethiopian Airlines telah menghadapi kritik pilotnya yang menyebabkan kecelakaan itu. Pekan lalu dalam sesi hearing, Administrator Administrasi Penerbangan Federal (FAA), Daniel Elwell, mengatakan kesalahan pilot berkontribusi pada kecelakaan itu.
Jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dan Lion Air disebabkan sistem anti-stall Max, yang disebut Maneuvering Characteristics Augmentation System (Mcas) telah membuat hidung pesawat turun sesaat setelah lepas landas. Pilot tidak berhasil memperbaiki sistem sebelum pesawat yang mereka kendalikan jatuh.
Ethiopian Airlines menolak tuduhan pilotnya berkontribusi pada kecelakaan itu. Para pejabat mengatakan, Boeing gagal memberikan peringatan kokpit yang akan memperingatkan pilot tentang kesalahan sensor.
Pekan lalu, Ethiopian Airlines mengatakan pilotnya mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh FAA dan Boeing. Tetapi tidak ada peringatan yang muncul di kokpit, di mana pilot membutuhkan informasi yang diperlukan dan tepat waktu.
Sembilan negara dan departemen kehakiman AS saat ini sedang menyelidiki kecelakaan itu. Pilot American Airlines mengadakan pertemuan dengan Boeing November lalu setelah Lion Air Max jatuh di Indonesia yang menewaskan 189 penumpang dan awak.