Sabtu 05 Oct 2019 06:42 WIB

Di AS, Vape Makin Banyak Telan Korban, Sampai Ratusan!

18 orang dikonfirmasi meninggal karena penyakit berkaitan rokok elektronik (vape)

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Dear Pengguna Vape, di Negeri Paman Sam Vape Makin Banyak Telan Korban, Sampai Ratusan!. (FOTO: Foto/Medical Xpress)
Dear Pengguna Vape, di Negeri Paman Sam Vape Makin Banyak Telan Korban, Sampai Ratusan!. (FOTO: Foto/Medical Xpress)

Warta Ekonomi.co.id -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), Anne Schuchat, mengungkapkan, ada 18 orang yang dikonfirmasi meninggal karena penyakit yang berkaitan dengan rokok elektrik (vape) di 15 negara bagian.

Wakil Direktur Utama CDC, Anne Schuchat  menyampaikan, angka kematian dari 1.080 laporan penyakit paru-paru yang muncul akibat rokok elektrik pun meningkat. Ribuan kasus itu berasal dari 48 negara bagian AS dan Kepulauan Virgin.

“Kami belum melihat penurunan yang signifikan dari kasus-kasus baru,” kata Schuchat mengenai hasil investigasi terbaru pemerintah, dikutip dari Sputnik News, Jumat (4/10/2019). Bahkan, terjadi peningkatan kasus hingga 275 buah selama seminggu terakhir ini.

Baca Juga: Makin Dinilai Bahaya, Produsen Vape Ini Diselidiki Kejaksaan

Tak hanya itu, terdapat 578 kasus yang jelas-jelas berkaitan dengan zat kimia yang dihisap, seperti rokok elektrik, nikotin, dan ganja. Bahkan, 78% pasien mengaku telah menggunakan produk THC, bahan aktif dalam marijuana. Sementara, 17% lainnya menggunakan produk nikotin secara ekslusif.

Data itu berasal dari sejumlah negara bagian, termasuk New York, Michigan, dan San Fransisco. Kini, AS gencar melarang penjualan rokok elektronik dengan aroma guna menekan angka kematian yang disebabkan oleh kebiasaan vaping.

“Kami tak bisa membiarkan penduduk, khususnya anak muda, terkena dampak buruk dari rokok elektronik,” ujar Trump beberapa waktu lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement