EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan tidak merekomendasikan Bandara Kediri yang dibangun anak usaha PT Gudang Garam yakni PT Surya Dhoho Investama tidak untuk bertaraf internasional. Padahal, PT Surya Dhoho Investama sudah berencana membangun bandara tersebut untuk penerbangan internasional.
"Saat ini, (Bandara Kediri) direncanakan untuk nasional," kata Budi di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kamis (16/1).
Sebab, Budi menegaskan saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengkonsolidasikan mana saja bandara yag akan berstatus internasional. Jika semua berstatus bandara internasional, kata Budi, maka yang akan menjadi hub bukan bandara di Jakarta namun Singapura.
"Lazimnya nggak begitu banyak (bandara status internasional), tidak asal-asalan apalagi di Juanda dan Bandara Kediri dekat sekali. Jadi saya nggak rekemonedasi jadi bandara internasional," jelas Budi.
Sebelumnya, Direktur Utamma PT Surya Dhoho Investama Susanto Widyatmoko mengatakan akan membidik Bandara Kediri dengan bertaraf internasional. "Bandaranya internasional, landasan pacunya 3.300 meter," kata Susanto usai menghadiri rapat koordinasi Bandara Kediri di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemartiman dan Investasi, Kamis (16/1).
Susanto mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan studi kelayakan untuk Kediri yang belum selesai. Dia menargetkan groundbreaking pembnagunan Bandara Kediri rencananya ditargetkan akan dilakukan pada April 2020 dan pembangunannya akan dilakukan dua setengah tahun.
Susanto memastikan untuk membangun bandara bertaraf internasional, pihaknya menyiapkan tanah seluas 372 hektare. Saat ini, Susanto menegaskan sudah 98 persen luas tanah dibebaskan dan hanya tersisa lima hektare lagi.
Menurutnya, Bandara Kediri akan dibangun di tiga kecamatan dan empat desa. "Ada di Tarokan, Grogol, dan Gulisari karena landasan pacu sepanjang 3.300 meter maka memotong tiga kecamatan," tutur Susanto. Rahayu Subekti