Kamis 31 Dec 2020 12:12 WIB

Menunggu Kelahiran Bank Syariah Indonesia

Bank Syariah Indonesia akan memiliki aset Rp 214,6 triliun dan modal inti Rp 20 T.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
(dari kiri) Direktur Wholesales Banking PT Bank Syariah Mandiri Kusman Yandi, Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah Hery Gunardi, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk Ngatari dan Direktur Utama PT Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo berfoto bersama usai penandatanganan akta penggabungan tiga bank syariah milik Himbara di Jakarta, Rabu (16/12/2020). Penandatanganan akta penggabungan ini merupakan bagian dari proses merger tiga bank syariah milik Himbara.
Foto:

Penunjukkan Hery bukan tanpa alasan. Ia punya latar belakang dan pengalaman mengawal proses merger saat pembentukan Bank Mandiri pada tahun 1998-1999 silam.

“Saya ditunjuk sejak bulan Maret, saat itu masih bisa disambi, tapi kemudian berbagai proses yang banyak jadi tidak bisa disambi lagi,” katanya dalam suatu kesempatan diskusi virtual.

Hery kemudian menjabat posisi Direktur Utama PT Bank Mandiri Syariah menggantikan Tony EB Subari yang ditunjuk sebagai Direktur Operasional di perusahaan induk, Bank Mandiri. Hery resmi akan menjadi Presiden Direktur Utama Bank Syariah Indonesia setelah penunjukkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BRI Syariah pada 15 Desember 2020.

photo
Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri Toni EB Subari (kiri) bersama Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk Ngatari (tengah) dan Direktur Utama PT Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo (kanan) menunjukkan berkas usai menandatangani Rancangan Penggabungan Bank Syariah di Jakarta, Selasa (20/10/2020). PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah telah mempublikasikan Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha (merger) yang mencakup penjelasan mengenai visi, misi dan strategi bisnis bank hasil penggabungan yang merupakan bagian dari tahapan rencana penggabungan ketiga bank syariah milik negara. - (ANTARA/Dhemas Reviyanto)

BRI Syariah menjadi perusahaan cangkang yang menerima penggabungan dua bank lain, Mandiri Syariah dan BNI Syariah, karena statusnya yang merupakan perusahaan terbuka. BSI nanti akan menjadi perusahaan publik dengan kode emiten BRIS meski porsi saham public menyusut jadi 4,4 persen.

Tahun 2020, semua proses penggabungan dikebut. Direktur BRIsyariah, Ngatari yang akan jadi Wakil Presiden Direktur BSI menjanjikan semua sarana pelayanan akan beroperasi normal seperti biasanya. Masing-masing perusahaan juga masih menjalankan bisnis sesuai RBB 2020.

Sehingga sejumlah program dan acara masing-masing masih berjalan. Proses integrasi akan dilakukan pada 1 Februari 2021 saat legal merger. Nasabah tiga bank disebut tidak akan merasakan banyak perubahan kecuali dari sisi tampilan.

“Tentu nanti akan ada perubahan atmosfer, kami redesain kembali menjadi lebih inklusif, produk-produk dipilih yang terbaik,” kata Hery.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement