Pemenuhan pembiayaan APBN melalui utang akan dioptimalkan melalui berbagai sumber pembiayaan, terutama dari pasar dan dukungan Bank Indonesia (BI). Upaya in dijalankan dengan mempertimbangkan berbagai kondisi, termasuk proyeksi penerimaan dan kebutuhan belanja pemerintah, biaya dan risiko utang serta sentimen dan kondisi pasar keuangan global maupun domestik.
Salah satu upaya pembiayaan APBN melalui utang tahun ini akan dipenuhi melalui penerbitan enam Surat Berharga Negara (SBN) ritel konvensional dan syariah. "Ada jenis ORI, Saving Bonds Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST) dan Sukuk Ritel (SR). Seri pertamanya dimulai dengan penerbitan ORI019," kata Luky.
Selain memenuhi target APBN, Luky menambahkan, konsistensi pemerintah untuk menerbitkan SBN ritel secara reguler dilakukan sebagai bagian dari upaya memberikan alternatif investasi yang aman bagi masyarakat. Ia berharap, peningkatan kesejahteraan dan budaya berinvestasi masyarakat Indonesia dalam jangka panjang dapat turut mewujudkan kemandirian bangsa untuk pembiayaan pembangunan.