Penjaminan kredit yang diberikan oleh anak usaha Indonesia Financial Group (IFG) ini, antara lain diberikan untuk sektor perdagangan mencapai Rp 9,31 triliun, dengan serapan tenaga kerja mencapai 291.265 orang, sektor pertanian dan kehutanan mencapai Rp 6,1 triliun, serapan tenaga kerja mencapai 365.343 orang.
Penjaminan kredit bagi industri kecil sebesar Rp 1,97 triliun, dengan serapan tenaga kerja sebesar 52.666 orang, sektor jasa dan sektor lainnya sebesar Rp 1,87 triliun, dengan serapan tenaga kerja mencapai 70.452 orang, sektor penyediaan akomodasi sebesar Rp 1,04 trliun, dengan serapan tenaga kerja mencapai 35.449 orang, dan sektor perikanan dan kelautan sebesar Rp 374 milyar dengan serapan tenaga kerja mencapai 11.993 orang serta sektor konstruksi sebesar Rp 24 miliar dengan serapan tenaga kerja mencapai 482 orang.
Hingga akhir tahun ini, pemerintah menetapkan target penyaluran KUR mencapai Rp 253 triliun. Askrindo menargetkan akan mengambil porsi sebesar Rp 126,5 triliun. Imbal jasa penjaminan KUR diperkirakan mencapai Rp 2,9 triliun, dengan tingkat risiko kredit yang terukur.
"Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi kami dalam menjalankan tugas menjamin KUR dimasa Pandemi saat ini," ujar Dedi.