EKBIS.CO, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut penyaluran kredit di Bali mulai menunjukkan hasil positif. Tercatat penyaluran kredit tumbuh 0,54 persen menjadi Rp 93,6 triliun.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan peningkatan ini lebih baik dibandingkan permintaan kredit secara nasional yang masih terkontraksi. "Penyaluran kredit di Bali menunjukkan hasil positif secara yoy mencapai 0,54 persen atau tumbuh menjadi Rp 93,6 triliun, di tengah kredit secara nasional yang masih terkontraksi," kata Wimboh dalam akun Instagramnya, @wimboh.ojk, Jumat (28/5).
Wimboh menilai hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk menggerakkan pariwisata, salah satunya melalui program Work from Bali. Saat ini pun Wimboh mengaku sedang menjalankan program pemerintah tersebut.
Selama di Bali, dia bertemu perwakilan Bank Milik Negara (Himbara) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) di Bali untuk merumuskan langkah-langkah yang perlu dilakukan agar ekonomi Bali cepat bangkit kembali. "Selama beberapa hari ini saya mencoba untuk melakukan pekerjaan seperti biasanya namun dilakukan dari Bali," kata dia.
Tercatat penyaluran kredit pariwisata baru di Bali dari Bank Himbara dan Bank Perkreditan Daerah (BPD) pada Maret 2020 sampai April 2021 sebesar Rp 511,61 miliar dari total pengajuan kredit sebesar Rp 890,47 miliar. Hal ini mengingat ekonomi Bali bergantung dari sektor pariwisata.