EKBIS.CO, JAKARTA -- Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) diharapkan bisa melihat potensi untuk berkembang dengan memanfaatkan platform digital selama penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia."Dampaknya sangat besar, asalkan dimanfaatkan dengan baik oleh para UMKM," kata Ketua Umum Asosiasi UMKM IndonesiaIkhsan Ingratubun menjawab pertanyaan ANTARA tentang dampak G20 untuk UMKM lokal, dikutip Jumat (11/3/2022).
Hingga November 2022 pemerintah akan menyelenggarakan 419 kegiatan untuk Presidensi G20 Indonesia, terdiri dari 183 acara utama dan 236 acara pendukung (side event). Acara utama Presidensi G20 Indonesia akan diadakan di 25 kota.
Penyelenggaraan G20 di berbagai kota bertujuan menggerakkan perekonomian setempat selain memperkenalkan kekayaan alam Indonesia kepada dunia.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada Januari lalu memperkirakan akan ada 20.988 delegasi mancanegara yang datang ke Indonesia untuk G20. Angka tersebut dapat berlipat menjadi 41.976 hingga 83.952 orang jika mereka datang dengan staf atau anggota keluarga.
Pelaku UMKM, menurut Ikhsan, sebaiknya bisa melihat kebutuhan produk suatu negara dan bisa menampilkan produk-produk yang unik dan modelnya tidak ketinggalan zaman.Pelaku UMKM juga diminta membuat website dan akun di media sosial, misalnya Instagram untuk memajang produk dan agar keberadaan usaha mereka tersebut terlacak.
"Persiapkan juga perjanjian jual-beli yang memadai dalam bahasa Inggris," kata Ikhsan.
Kementerian Koperasi dan UKM mencatat kenaikan jumlah UMKM yang bergabung ke ekosistem digital selama pandemi. Per Oktober 2021, ada sekitar 15,9 juta UMKM yang masuk platform digital, meningkat dua kali lipat dibandingkan awal pandemi yang sekitar 7 juta UMKM.
Presidensi G20 Indonesia berlangsung sejak 1 Desember 2021 hingga November 2022. Forum internasional ini ditutup dengan Konferensi Tingkat Tinggi, yang menurut rencana akan diadakan di Bali pada 15-16 November.