Selasa 20 Sep 2022 00:45 WIB

Ancaman Resesi Global 2023, Kemenkeu: Jaga Pemulihan Ekonomi Menyeluruh

Bank Dunia membuat tiga proyeksi ekonomi.

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Kepala Badan  Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu.
Foto:

Pertumbuhan ekonomi Indonesia

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, ekspor tercatat sebagai ekspor tertinggi sepanjang masa. Secara kumulatif, nilai ekspor dan neraca perdagangan Januari – Agustus 2022 masing-masing tercatat sebesar 194,6 miliar dolar AS dan 34,9 miliar dolar AS, keduanya merupakan rekor tertinggi dalam sejarah ekonomi Indonesia.

“Tingginya nilai ekspor ini tentunya akan semakin memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ditambah dengan konsumsi masyarakat yang diharapkan akan terus menguat seiring semakin terkendalinya pandemi yang bahkan telah dideklarasikan hampir selesai oleh WHO, serta pengeluaran pemerintah yang juga meningkat di tengah penyaluran berbagai program seperti bantuan sosial, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 diperkirakan sesuai atau bahkan melebihi target pemerintah,” ujarnya seperti dilansir dari laman Kementerian Keuangan, Senin (19/9/2022).

Menurutnya, peningkatan ekspor Indonesia pada Agustus 2022 didorong oleh ekspor migas tumbuh 64,46 persen (yoy) dan ekspor non migas mencapai 28,39 persen (yoy). Dari sisi sektoral, sektor pertambangan mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 63,17 persen (yoy), disusul pertanian tumbuh 31,17 persen (yoy) dan manufaktur tumbuh 20,61 persen (yoy).

“Capaian ini mencerminkan bahwa Indonesia masih menikmati keuntungan dari adanya kenaikan harga komoditas. Selain itu, pertumbuhan manufaktur juga mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi Indonesia yang bernilai tambah tinggi semakin meningkat. Ke depan, meskipun di tengah risiko seperti perlambatan ekonomi Tiongkok, ekspor diperkirakan melanjutkan kinerja yang baik dari bulan sebelumnya,” ucapnya.

Ke depan, lanjut Febrio, ekspor diperkirakan melanjutkan kinerja yang baik dari bulan sebelumnya. Pemerintah akan terus mewaspadai dan memitigasi dampak risiko global terhadap kinerja ekspor secara menyeluruh, misalnya memonitor perkembangan kebijakan perdagangan internasional terkait komoditas strategis Indonesia.

“APBN akan terus digunakan agar dapat menopang kinerja ekspor dalam konteks memperkuat pemulihan ekonomi pasca pandemi, salah satu kebijakan yang diharapkan dapat mendorong adalah kebijakan penerimaan negara yang diarahkan mengurangi beban eksportir produk sawit dan turunannya,” ucapnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement