EKBIS.CO, JAKARTA - Pemerintah mengharapkan terjadi deflasi selama Maret 2011 sehingga realisasi inflasi selama 2011 dapat mencapai kisaran lima plus minus satu persen. "Sekarang sudah mulai turun, kita harapkan Maret deflasi," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa usai pembukaan rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Jakarta, Rabu (16/3).
Ia menyebutkan, pemerintah terus mewaspadai dan berusaha melakukan tindakan cepat terkait dengan berbagai hal yang menyebabkan inflasi. "Gangguan distribusi saat ini kita waspadai, kita tidak ingin jalur Merak-Bakauheni terganggu lagi," kata Hatta.
Ia mengakui perlu kerja keras untuk mencapai inflasi lima plus minus satu persen karena tingkat inflasi saat ini masih mencapai sekitar 6,84 persen. Hatta menyebutkan, pemerintah terus melakukan berbagai upaya mengendalikan inflasi termasuk upaya peningkatan ketahanan pangan. Upaya peningkatan ketahanan pangan dilakukan melalui sejumlah langkah antara lain upaya mencapai peningkatan produksi pangan (beras) minimal lima persen.
"Bulog juga harus menjaga cadangan berasnya pada posisi 1,5 juta hingga 2,0 juta ton sehingga jika sewaktu-waktu terjadi gejolak dapat segera melakukan intervensi pasar atau menyalurkan beras untuk rakyat miskin (raskin)," katanya.
Pemerintah juga menempuh kebijakan fiskal dalam pengadaan pangan seperti penurunan bea masuk impor bahan pangan penting. "Presiden juga menerbitkan Inpres yang memungkinkan adanya reaksi cepat jika terjadi gangguan produksi pangan," katanya.
Ia menyebutkan, pemerintah menyediakan dana cadangan Rp 3 triliun di mana Rp 1 triliun untuk stabilisasi dan Rp 2 triliun untuk mengatasi kemungkinan perubahan iklim. "Jika terjadi puso (gagal panen) maka pemerintah akan segera mengganti sebesar Rp 2,6 juta per ha sehingga dapat ditanamkan kembali," katanya.
Sementara itu menanggapi kontribusi inflasi daerah, Hatta mengatakan, kontribusi inflasi daerah terhadap inflasi nasional sangat signifikan mencapai 77 persen. "Kalau inflasi di daerah bisa dikendalikan maka inflasi nasional akan rendah," katanya.
Sementara itu Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengungkapkan, tingkat inflasi sebagian besar daerah di Indonesia berada di atas rata-rata nasional. Hanya sedikit daerah yang tingkat inflasinya lebih rendah dari rata-rata nasional.
Di Sumatra, kota yang tingkat inflasinya di bawah rata-rata nasional adalah Pekan Baru, Batam, dan Lhokseumawe. Sementara di Jawa, kota dengan inflasi di bawah rata-rata nasional adalah Bandung, Depok, Bekasi, Surabaya, Sumenep, Yogyakarta, Purwokerto, dan Jakarta. Sedangkan di kawasan timur Indonesia adalah Jayapura. "Sementara Sampit dan Denpasar pas atau sama dengan rata-rata nasional," kata Darmin Nasution.