EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah akhirnya memutuskan secara resmi lokasi pembuatan tiga kilang bahan bakar minyak (BBM) baru.
"Satu di Kalimantan, satu Jawa Timur dan satu Sumatera," kata Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita H Legowo pada Republika, Rabu (7/11).
Pembangunan kilang di Kalimantan misalnya, akan mengambil tempat di Bontang, Kalimantan Timur. Kilang itu dibangun Pertamina dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab Kuwair Petroleum Company (KPC).
Penunjukan Bontang setelah Balongan Jawa Barat tak memungkinkan untuk pembangunan kilang. "Sepertinya Balongan berat karena kondisi tanah, makanya kita putuskan pindah saja ke Kalimantan," tegasnya.
Di Bontang, Pertamina dan KPC berencana menggunakan aset Pertamina untuk pendirian tempat memproduksi BBM itu. Karena menggunakan daerah baru, insentif pembangunan kilang dibahas lagi dari awal.
Namun ia menuturkan sudah ada jawaban yang diberikan Kementerian Keuangan pada kedua perusahaan untuk jenis insentif yang bisa diberikan pemerintah. "Pertamina dan Kuwait juga sedang studi tentang insentif ini, apakah pembangunan kilang bisa dilakukan atau bagaimana," jelasnya.
Untuk wilayah Jawa Timur, pemerintah memutuskan bakal membangun kilang di Tuban. Kilang tersebut dibuat Pertamina dan rekanan dari Arab Saudi, Saudi Aramco.
Berbeda dengan kilang Pertamina dan KPC, pemilihan Tuban sesuai dengan rencana bisnis awal kedua perusahaan. "Namun kini mereka sedang kaji tentang bagaiman mendapatkan market," jelasnya.
Sementara itu, kilang terakhir akan dibangun di Sumatera Selatan bakal dibuat di Plaju. Kilang ini akan menggunakan APBN dengan total Rp 90 triliun.
"Tapi kita sedang pelajari terus anggarannya," katanya. Ia menuturkan kejelasan jenis produk uang diinginkan masih dipikirkan.
Kedua kilang Pertamina ditargetkan selesai 2018 nanti. Namun kilang pemerintah, baru akan selesai 2019 nanti. Kilang ini akan dibangun dengan kapasitas 300 ribu barel per hari.
Sebelumnya, Indonesia terakhir membangun kilang pada 1994 yakni Kilang Balongan. Melalui Pertamina saja, negara ini tercatat hanya memiliki enam unit kilang dengan total kapasitas desain sebesar 1,031 juta barel per hari.
Keenam kilang itu adalah Dumai dengan kapasitas 170 ribu barel per hari, Musi 118 ribu barel per hari, Balongan 125 ribu barel per hari, Cilacap 348 ribu barel per hari. Ada pula Balikpapan 260 ribu barel per hari dan Kasim 10 ribu barel per hari.
Tingkat konsumsi BBM nasional tumbuh rata-rata enam hingga delapan persen per tahun. Saat ini konsumsi BBM sudah mendekati 1,1 juta barel per hari sementara, kapasitas produksi BBM hanya 650 ribu barel per hari.
Sisa kebutuhan yakni 450 ribu barel minyak dipasok melalui impor. Impor BBM menggerus dana hingga 26,5 miliar dolar AS per tahun.