EKBIS.CO, JAKARTA -- Kabupaten Jember ditetapkan sebagai daerah yang menjadi proyek percontohan Usaha Kecil Menengah (UKM) berorientasi ekspor. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, penetapan Jember sebagai proyek percontohan didasari pertimbangan bahwa kabupaten tersebut memiliki hasil alam yang berpotensi menjadi komoditas unggulan seperti edamame, kopi, kakao, dan beras organik.
"Saat ini persiangan komoditas-komoditas yang menjadi hasil alam dari Kabupaten Jember juga masih sedikit di dunia," ucap Enggar, melalui keterangan tertulis yang diterima Republika pada Jumat (17/3).
Kementerian Perdagangan, Bupati Jember, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur telah sepakat untuk membuat daftar dan memilah UKM-UKM yang sudah siap memasuki pasar ekspor. Kementerian Perdagangan akan membantu membukakan akses pasar ekspor bagi UKM yang telah siap. Enggar menargetkan produk-produk dari Jember dapat memenuhi kebutuhan pasar non-tradisional yang tengah disasar pemerintah, yakni Afrika, Pakistan, Bangladesh, Srilanka, serta di kawasan Asia Selatan, Amerika Latin dan Timur Tengah.
Namun begitu, agar produk dapat diterima di pasar internasional, sambung Mendag, ada dua hal mutlak yang harus terpenuhi, yakni kualitas dan konsistensi produksi dari produk-produk itu sendiri.
Sementara, bagi UKM yang belum siap ekspor, akan didorong agar dapat memasok produk di pasar-pasar modern di seluruh Indonesia. Enggar menjelaskan, pada ritel modern,ada ketentuan untuk memasarkan produk lokal sebesar 80 persen.
Namun, di kabupaten penerapan penjualan produk lokal di ritel modern masih 20 persen. "Ini yang akan kita dorong lagi,” kata Mendag.