EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Dunia memprediksi daya beli masyarakat Indonesia akan membaik pada kuartal keempat 2017. Lead Economist Bank Dunia Frederico Gil Sander mengatakan, indikasi perbaikan itu sudah mulai tergambar dari data penjualan kendaraan bermotor yang melonjak pada kuartal ketiga setelah tiga tahun berturut-turut mengalami kontraksi.
Selain itu, kata Frederic, angka pengangguran juga menunjukkan perbaikan, dari 5,6 persen pada Agustus 2016 menjadi 5,5 persen pada Agustus 2017. Turunnya tingkat pengangguran tersebut ikut berkontribusi dalam mendorong daya beli masyarakat.
"Pasar tenaga kerja menjadi lebih kuat dan konsumsi makin baik," ujarnya, dalam forum Indonesia Economic Quarterly di Soesana Hall, Jakarta, Kamis (14/12).
Frederic juga menyebut bahwa turunnya tingkat inflasi serta stabilnya nilai rupiah ikut mendorong perbaikan konsumsi masyarakat. Sementara, terkait pelemahan daya beli di enam bulan pertama 2017, laporan Bank Dunia menyebut kondisi itu terjadi karena dipicu oleh kenaikan tarif dasar listrik untuk konsumen 900 VA.
Selain itu, keseriusan pemerintah dalam menjalankan program tax amnesty juga dipandang ikut berkontribusi dalam menekan konsumsi masyarakat, khususnya dari kalangan ekonomi menengah ke atas. Frederico mengatakan, pelemahan daya beli ikut dipengaruhi faktor ketidakpastian politik yang ditimbulkan oleh ketegangan Pilkada DKI Jakarta.