EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan jurus agar dana desa atau alokasi dana desa (ADD) bisa diserap optimal. Di hadapan belasan ribu perangkat desa yang memadati Istora Senayan Jakarta, Jokowi mengingkatkan bahwa seluruh program desa yang memanfaatkan dana desa dan ADD juga harus menggunakan bahan yang didapat dari sumber daya desa.
Misalnya saja, kata Jokowi, material pembangunan jalan bisa dibeli dari toko di desa atau penggunaan pekerja asli desa dalam membangun proyek. "Kalau ingin buat jalan, beli material dari toko di desa, batunya di desanya. Pasir beli di desa itu atau desa sebelahnya. Supaya uang mutar. Lalu bikin jalan dan irigasi gunakan tenaga kerja asli dari desa setempat. Jangan ambil dari kota. Supaya uang beredar," ujarnya saat menemui Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI), Senin (14/1).
Jokowi sengaja menyampaikan hal ini di hadapan perangkat desa agar serapan dana desa optimal dan tepat sasaran. Apalagi, angka transfer daerah terus meningkat setiap tahun sejak 2015.
Dana desa yang disalurkan pada 2015 lalu mencapai Rp 20,7 triliun. Angkanya terus naik menjadi Rp 47 triliun pada 2016, Rp 60 triliun pada 2017 dan 2018, dan kembali naik jadi Rp 70 triliun pada 2019.
"Total sampai tahun 2019 ada penyaluran Rp 257 triliun kepada desa desa di seluruh Tanah Air. 74 ribu desa," kata Jokowi.
Hingga 2018, pemerintah mengklaim telah berhasil membangun 138 ribu kilometer (km) jalan desa dari penggunaan dana desa. Selain itu, dana desa juga digunakan untuk membangun 6.500 pasar desa, 11.500 posyandu, 18 ribu PAUD, dan 791 ribu meter jembatan.
"Dana desa akan kita teruskan dan ditambah setiap tahunnya," katanya.