Selasa 18 Feb 2020 10:39 WIB

Melawan Pelemahan Kinerja BTN

Kebijakan BTN menurunkan kredit berkualitas rendah membuat rasio kredit macet naik

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N. Mansury memberikan paparannya dalam Media Briefing & Lunch di Kantor Wilayah Bank BTN Cawang, Jakarta, Senin (17/2).
Foto:

Langkah strategis BTN juga berencana melakukan pembiayaan kembali atau refinancing obligasi yang akan jatuh tempo pada semester satu 2020. Langkah ini dilakukan untuk menurunkan beban bunga perseroan.

Direktur Keuangan BTN Nixon Napitupulu mengatakan nilai obligasi tersebut sebesar Rp 5,3 triliun. Obligasi tersebut memiliki bunga mencapai 10,25 persen yang telah diterbitkan pada tiga sampai lima tahun lalu.

“Kalau kami reissue bunga bisa menjadi 7,25 persen-7,5 persen jadi bisa hemat fund avarage 150-200 basis poin,” ujarnya.

Pada tahun lalu, BTN membukukan total beban bunga dan bagi hasil senilai Rp 16,75 triliun atau tercatat naik sekitar 31,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 12,76 triliun. Hal itu menyebabkan pendapatan bunga dan bagi hasil bersih BTN pada 2019 turun 11,1 persen dari Rp 10 triliun menjadi Rp 8,9 triliun.

Padahal total pendapatan bunga dan bagi hasil BTN tahun lalu tercatat naik hingga 12,5 persen dari Rp 22,85 triliun menjadi Rp 25,71 triliun. Kenaikan beban bunga itu menjadi salah satu penyebab laba bersih BTN pada 2019 turun 92,5 persen dari Rp 2,8 triliun pada 2018 menjadi Rp 209,2 miliar.

Selain itu, BTN juga berencana meninjau kembali nilai harga acuan atau repricing pinjaman bilateral yang nilainya mencapai Rp 10 triliun. Nantinya melalui repricing, Nixon menyebut dapat menurunkan bunga sebesar 50 hingga 75 basis poin berdasarkan bunga refrenesi JIBOR.

Dengan strategi pembiayaan tersebut maka BTN bisa menurunkan biaya dana alias cost of fund pada tahun ini. “Kami memperkirakan, cost of fund bisa turun dari 6 persen menjadi 5,5 persen setelah refinancing pada dana wholesale,” jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement