Faktanya, lanjut mantan gubernur DKI Jakarta itu, SPBU lebih banyak menjual BBM bersubsidi kepada pengecer. Di mana pegawai SPBU mendapatkan komisi dari pengecer sehingga berdampak kepada kelangkaan BBM bersubsidi di berbagai tempat.
"Kalau SPBU merasa rugi, biar ritel Pertamina saja yang mengelola. Ini lagi saya minta Pertamina ritel untuk lakukan," ujar Ahok.
Ia menambahkan sangat banyak SPBU yang memiliki fasilitas tidak layak. Seperti bangunan SPBU yang sudah lusuh, pakaian pegawai yang sudah jelek hingga fasilitas toilet yang jorok. Menurut Ahok, itu terjadi karena pemilik SPBU hanya memikirkan untung tanpa memikirkan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Bajunya jelek yang petugas SPBU atau toilet yang jorok disuruh perbaiki enggak mau karena nambah modal kan. Atau dia bilang untungnya menipis, udah kalau itu Pertamina aja yang ambil alih. Karena tugas kita ingin membantu masyarakat mendapatkan energi," kata Ahok.
Ia mengakui memang banyak yang harus diperbaiki, khususnya dalam pemberian BBM bersubsidi ini untuk...