Kamis 10 Mar 2016 10:49 WIB

Catatan Kabinet Kerja Mengurus Pangan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang petani memanen padi disawah miliknya yang mengalami kekeringan di Desa Yosonegoro, Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Kamis (3/3).
Foto:

Impor Beras

Pasokan beras yang dikabarkan berlimpah berdasarkan prediksi BPS tak menjamin Indonesia bebas impor.  Sebab, stok beras di gudang-gudang Perum Bulog yang seret, serta harga beras di pasar yang mulai melambung, membuat pemerintah akhirnya memutuskan mengimpor beras pada Oktober 2015.

Sebanyak 4.800 ton beras impor dari Vietnam pun dikabarkan telah bertandang ke tanah air, tepatnya di gudang Perum Bulog Provinsi Sulawesi Utara.  Kepala Perum Bulog Divre Sulawesi Utara Sabaruddin Amrulla menyebut, impor dilakukan pemerintah pusat karena ada sebagian daerah yang tidak mengalami surplus beras.  Impor juga dimaksudkan mengantisipasi El Nino serta menyetok pangan yang mulai menipis di daerah lain.

Sebelumnya, Perum Bulog selaku pelaksana impor beras merencanakan kedatangan beras impor pada November 2015.  Tujuannya agar persediaan beras lebih aman dan pemerintah siap menjaga pasar ketika terjadi gejolak.  Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti menyebut, Vietnam telah berkomitmen menyediakan sejuta ton beras untuk Indonesia dalam perjanjian tertulis.

Permintaan garansi juga tengah dijajaki dengan Myanmar dan Kamboja.  Garansi tersebut bukan berarti Bulog akan mengimpor semua beras yang sudah dijanjikan. Tetap, eksekusi impor menyesuaikan kebutuhan dan dilaksanakan secara bertahap. Intinya negara-negara tersebut sudah siap menyediakan beras jika impor dilaksanakan.

Pelaksanaan impor beras akan dilakukan bertahap menyesuaikan perhitungan kebutuhan.  Djarot juga akan mempertimbangkan kesiapan kapal yang hanya bisa mengangkut 20 ribu ton beras per kapal.  "Ketika beras masuk Indonesia, tidak akan langsung dilempar ke pasar.  Jadi, petani tak perlu khawatir harga gabah akan jatuh," ujarnya. 

Beras impor akan dilempar ke pasar ketika terjadi gejolak harga. Posisinya sebagai pengendali.  Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Gardjita Budi menyebut, beras Vietnam yang sudah masuk gudang Bulog hanya berfungsi sebagai cadangan nasional untuk mengantisipasi kemarau akibat gelombang El Nino.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement